Rabu, 23 November 2016



Resensi Novel


   

Judul                     : Lelaki Tua dan Laut
Judul Asli              : The Old Man and the Sea
Penulis                  : Ernest Hemingway
Terbit                    : 1952
Jenis                     : Novel Sastra
Genre                   : Petualangan
Alih Bahasa          : Yuni Kristianingsih Pramudhaningrat
Terbit Indonesia    : Februari 2015
Penerbit                : Serambi
Halaman               : 140
Ukuran                 : 13 x 20,5 cm

Kelebihan:
Penulis adalah seseorang yang dekat dengan laut dan memang pernah tinggal di Kuba. Buku ini bahkan ditulis saat dia berada di sana. Jadi, penggambaran lokasi di dalam cerita terasa cukup nyata. Selain itu, urutan dan detail peristiwa ketika si Lelaki tua terombang-ambing di laut juga terasa nyata. Hobinya berlayar dan memancing ikan bersama yacht-nya yang bernama Pilar cukup membantunya saat menuliskan suasana dermaga, laut dan kegiatan memancing Santiago. Karakter Santiago sendiri pun dipercaya oleh banyak kritikus sastra terinspirasi oleh sosok seorang nelayan Kuba bernama Gregorio Fuentes, yang kemudian bekerja sebagai pengurus kapal di Pilar.
Kelemahan:
Banyaknya kata yang kurang akrab didengar. Banyak istilah asing yang membuat binggung seperti guano, salao, la mar dan lainnya.Banyak petikan langsung yang tidak diacu. (Contoh diacu: “Betul,” kata A atau “Boleh,” kata B). Tidak adanya acuan siapa yang sedang berkata terasa cukup menggangu. Jika cuma satu atau dua saja, sih, tak masalah. Tapi, jika berderet-deret, pembaca bisa bingung, ini yang sedang bicara si A, si B, atau bahkan si C?. Terjadi kesalahan entah saat penerjemahan atau editing. Ada kata yang hilang, sehingga membentuk kalimat yang rancu karena belum beres. Cara penulis menyusun novel ini mengikuti gaya klasik, keseluruhan cerita tidak dibagi ke dalam bab-bab. Bagi yang tidak terbiasa, tentu kurang nyaman. Dibutuhkan konsentrasi yang tinggi dari pembaca saat membaca novel ini. Jika membaca sambil lalu, bisa jadi pembaca tidak mengerti apa yang disampaikan penulis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar